Kerja sama antar lembaga, seperti pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri, memegang peran krusial dalam menyukseskan program pengabdian kepada masyarakat (Abdimas). Sinergi ini memastikan bahwa inisiatif Abdimas tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan nyata masyarakat. Melalui kolaborasi ini, setiap lembaga dapat menyumbangkan keahlian dan sumber dayanya masing-masing untuk menciptakan solusi yang komprehensif bagi permasalahan sosial.
Pemerintah berperan penting dalam menciptakan kerangka kerja yang kondusif melalui regulasi dan kebijakan, serta alokasi anggaran yang sesuai dengan prioritas pembangunan nasional. Perguruan tinggi berkontribusi dengan inovasi dan hasil riset mendalam, memastikan bahwa program Abdimas didasarkan pada data yang valid dan pendekatan ilmiah. Sementara itu, dunia usaha dan industri membawa teknologi, inovasi praktis, dan pengalaman lapangan, menjadikan program Abdimas lebih aplikatif dan berdampak luas.
Kolaborasi ini sangat vital, terutama dalam menghadapi tantangan krusial seperti kemandirian pangan dan energi. Kedua isu ini membutuhkan pendekatan multidisiplin yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Perguruan tinggi dapat mengembangkan teknologi pertanian atau energi terbarukan, dunia usaha dapat mengimplementasikannya, dan pemerintah dapat mendukung dengan kebijakan yang pro-lingkungan dan pro-rakyat.
Sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, Itenas Bandung berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan Abdimas. Oleh karena itu, Itenas Bandung akan menyelenggarakan Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Peran Lembaga dalam Pemberdayaan Masyarakat: Kemandirian Pangan dan Energi”. Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta membuka peluang kerja sama yang strategis antara berbagai lembaga. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
